_

Rabu, Desember 24, 2008

Lemah lembut bagai air

Suatu malam, saya sedang latihan untuk menjadi petugas upacara bendera untuk keesokan harinya.. Seorang teman saya, sebut saja Dodo, menjadi pelatihnya karena kebetulan dia bagian bela negara OSIS.

Saat latihan tengah berlangsung, teman-teman nampak kurang serius hingga Dodo pun marah-marah dan berkata-kata kasar.
" Whoi...! serius oy....! Anji** anak-anak ini!" kurang lebih itu teriakannya saat itu.
Sebagai seorang Muslim tentu sulit untuk menerima masuk kata-kata kasar dan tak sopan itu ke telinga saya. Saya pun dengan marah ingin balas memarahinya atas perkataannya itu, tapi saya teringat bahwa kejahatan dibalas hal serupa maka tak ada artinya, saya pun menahan amarah dan berkata,
" Do... coba jangan ngomong kasar.., jangan pakai 'anji**-anji**' gitu... mereka kan saudara kita... ya?"
" Halah... anjin**! Diam kamu! dasar semuanya ni sama aja!" balasnya dengan emosi dan meludah ke arah saya, meski agak jauh dan memang tak mengenai saya. Saya coba sabar dan mengelus dada... latihan pun dilanjutkan.

Saat beristirahat, saya duduk bersama teman-teman, juga ada pak TNI yang menjadi pengawas kami. Setelah suasana santai... Dodo yang kebetulan duduk di samping saya langsung mengajak berjabat tangan dengan saya. Awalnya saya bingung, ada apa ya?
" Maafin aku tadi ya Riz, aku tadi itu emosi, aku kalau lagi serius ga bisa tenang aku..." katanya dengan nada lembut.

Subhanallah, bagai air lembut yang membasahi hati. Saya langsung bangga dengan teman saya itu,
"Oh... ga apa ko' Do, aku juga ngerti. Aku kan saudaramu, kita sama-sama Muslim jadi saling ngingatin aja ko'... begini, sesama saudara kan emang harus bisa jaga semuanya... "
"Duh aku ga enak riz tadi ngeludahin kamu, Maafin aku ya..."
"Dah santai aja... ga apa ko'"
"Makasih ya Riz,"
"Ya sudah lain kali, jangan gitu ya, tenangkan hati dulu... yang lembut, jangan ngomong kasar. Kasihan saudara kita yang lain. Muali sekarang kita ngomong yang baik-baik aja deh...^__^"

#########################################################################
dari pengalaman saya di atas, saya menjadi sadar, betapa besar efek dari sinar kebenaran. Ketika sebuah keburukan kita balas dengan kebaikan, maka hal ersebut seperti air lembut yang bisa melubangi sebuah batu yang kokoh.

Kelembutan, itulah kunci suksesnya da'wah yang dibawakan Rosulullah Muhammad Shollallahu 'alaihi wassallam. Ingatkah teman-teman ketika Beliau ingin berda'wah di Thoif? beliau dilempari batu hingga luka-luka. Ketika itu, malaikat penjaga gunung menawarkan bantuan kepada beliau, "Wahai Rosulullah, apakah kau ingin gunung Uhud ini kuangkat lalu kujatuhkan di atas kaum Thoif?" apa jawaban Rosulullah sungguhlah menakjubkan, "Jangan, mereka belum tahu." dan saat itu Rosulullah berdo'a agar kaum Thoif diberi Allah hidayah. Andai saja gunung tersebut ditimpahkan kepada kaum thoif, maka tak ada lagi orang thoif yang masuk Islam. dan ternyata Do'a Rosulullah terkabul, dan penduduk Thoif masuk ISlam secara berbondong-bondong dikemudian harinya.

Subhanallah... lembutnya Rosulullah....
Allahumma Sholli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad....

*image source : www.ekojalusantoso.com/images/air.bmp










0 komentar:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template